Kasus kekerasan yang dilakukan oleh seorang oknum polisi terhadap pewarta foto Antara telah menarik perhatian serius, termasuk dari Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Salah satu komisioner Kompolnas, Mohammad Choirul Anam, menekankan pentingnya tindak lanjut yang maksimal terhadap perbuatan tersebut. Beliau menekankan bahwa kepolisian harus mengambil tindakan yang proporsional terhadap anggota tim pengamanan protokoler Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Peristiwa kekerasan yang terjadi terhadap seorang pewarta foto Antara disesalkan karena insan pers dianggap sebagai mitra Polri yang penting. Menurut Choirul Anam, jurnalis dan media memiliki peran penting dalam negara hukum dan demokrasi. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memandang teman-teman jurnalis sebagai bagian integral dalam pembangunan kepolisian yang lebih presisi dan humanis. Oleh karena itu, diharapkan bahwa tindakan terhadap Ipda Endri Purwa Sefa dapat dilakukan secara maksimal untuk memastikan kasus kekerasan semacam ini tidak terulang. Sebelumnya, seorang pewarta foto Antara bernama Makna Zaezar menjadi korban dugaan kekerasan oleh Ipda E saat meliput kegiatan Kapolri Listyo Sigit Prabowo. Ipda E telah meminta maaf secara langsung kepada Makna sebagai upaya penyelesaian dalam kasus tersebut.
Kompolnas Minta Ipda Endri Diproses Maksimal: Kekerasan terhadap Jurnalis

Read Also
Recommendation for You

Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Anwar Hafid, mengekspresikan kekhawatiran terhadap dampak industri pertambangan di daerahnya. Dalam…

Rencana Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, untuk memberdayakan siswa nakal dengan program pendidikan dan pembinaan…

Said Didu, mantan sekretaris BUMN, memberikan tanggapannya terkait dengan kabar bahwa Danantara telah mengalihkan sejumlah…

Pegiat media sosial Tommy Shelby ikut mengomentari berita utang TNI Angkatan Laut kepada PT Pertamina…