Universitas Udayana (Unud) telah menandatangani kerja sama dengan TNI AD, Kodam IX Udayana yang menuai protes, terutama dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Udayana dan Serikat Pekerja Kampus (SPK). SPK, yang merupakan serikat pekerja kampus yang menghimpun dosen dan staf kampus, menganggap kerja sama tersebut sebagai militerisme yang masuk ke dalam lingkungan kampus. Mereka menegaskan bahwa kampus adalah ruang intelektual, bukan barak. SPK merasa bahwa kerja sama itu bukan saja intervensi, tetapi juga infiltrasi sistematis yang mengancam kebebasan akademik. Mereka menolak keras campur tangan militer dalam lingkungan akademik karena sejarah telah membuktikan bahwa hal tersebut hanya akan menghasilkan represi, pembungkaman, dan kerusakan terhadap nalar kritis. SPK menekankan bahwa kebebasan akademik hanya bisa tumbuh dalam suasana egaliter dan dialogis, bukan dalam suasana feodalisme dan kultur hirarkis. Mereka menyerukan agar kebebasan akademik dijaga tanpa campur tangan militer untuk memastikan kampus tetap sebagai lingkungan yang mendukung perkembangan pemikiran.
Kerja Sama Universitas Udayana dengan TNI AD: Kampus Intelektual!
Read Also
Recommendation for You

Rustam Effendi, seorang aktivis tahun 1998 yang juga menjadi tersangka dalam kasus dugaan pencemaran nama…

Ketua MPR RI, Ahmad Muzani memberikan pendapatnya mengenai pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Presiden Kedua…

Kejahatan penipuan online semakin marak terjadi di Indonesia dengan berbagai modusnya. Salah satu modus terbaru…

Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) atau Whoosh telah menjadi sorotan karena dugaan praktik korupsi…

Presiden Prabowo Subianto secara resmi mengangkat beberapa nama menjadi pahlawan nasional. Pengangkatan dilakukan di Istana…







