Video kedekatan antara Ketua DPD Gerindra Sumatera Utara, Andre Rosiade, dengan eks Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan yang terlibat dalam kasus korupsi oplos Bahan Bakar Minyak (BBM) telah menjadi perbincangan. Dalam video tersebut, terlihat Andre dan Riva berada di sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk meninjau penggunaan barcode dalam pengisian BBM.
Perilaku Andre yang mengkritik keras eks Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam kasus oplos BBM tersebut ditemukan mencuat dalam video tersebut. Andre bahkan menyebut Ahok sebagai “pahlawan kesiangan”. Pengamat Komunikasi dari Universitas Airlangga, Henri Subiakto, memberikan tanggapannya terkait sikap Andre tersebut dengan menjelaskan bahwa opini merupakan ekspresi verbal dari sikap seseorang.
Henri menjelaskan bahwa pendapat seseorang sering diekspresikan melalui kata-kata yang dipilih. Oleh karena itu, opini seseorang selalu merupakan refleksi dari kepentingan pribadi yang dimilikinya. Hal ini juga terlihat jelas dalam fenomena korupsi di Pertamina dan pendapat politisi terkait dengan masalah tersebut.
Sebelumnya, Andre Rosiade telah mengkritik keras peran Ahok dalam rapat bersama jajaran petinggi Pertamina. Kritik tersebut menjadi sorotan setelah video kedekatan Andre dengan Riva yang tersangka dalam kasus korupsi BBM tersebar luas. Isu ini menjadi perhatian publik dan memicu gelombang diskusi mengenai integritas dan transparansi dalam tata kelola perusahaan negara.