Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi meresmikan layanan Bank Emas pertama di Indonesia di The Gade Tower, Jakarta Pusat. Dalam acara tersebut, Prabowo menegaskan pentingnya keberadaan bank emas dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kolaborasi antara Pegadaian dan Bank Syariah Indonesia dalam menyediakan layanan bank emas diharapkan dapat meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar Rp 245 triliun dan menciptakan 1,8 juta lapangan kerja baru.
Dengan adanya layanan bank emas, diharapkan proses pengolahan emas dari hulu ke hilir dapat dioptimalkan secara domestik. Prabowo juga menyoroti potensi bank emas sebagai instrumen untuk mengendalikan stabilitas moneter melalui likuiditas emas serta menghemat devisa. Produksi emas di Indonesia sendiri telah meningkat dari 100 ton menjadi 160 ton per tahun, sehingga diperlukan peningkatan ekosistem layanan untuk mengoptimalkan cadangan emas negara.
Prabowo optimis bahwa kehadiran bank emas ini akan mempercepat tabungan dan meningkatkan cadangan emas Indonesia, yang saat ini merupakan negara dengan cadangan emas keenam terbesar di dunia. Munculnya layanan bank emas di Indonesia dipicu oleh Regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nomor 17 tahun 2024 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Bank Emas. Ini merupakan langkah penting dalam mengembangkan sektor keuangan dan ekonomi Indonesia.