PortalDetik.info adalah situs berita yang menyajikan informasi umum, harian, terkini, dan terupdate dari berbagai bidang, termasuk politik, kriminal, teknologi, otomotif, dan olahraga

Mobil Listrik Hanya Digunakan oleh 1,8% di Eropa

Uni Eropa memiliki rencana untuk melarang penjualan mobil baru dengan mesin pembakaran internal mulai tahun 2035. Meskipun demikian, angka terbaru menunjukkan bahwa transisi menuju mobil listrik akan memerlukan waktu yang lama, mungkin puluhan tahun, sebelum seluruh populasi beralih sepenuhnya ke kendaraan listrik. Menurut data dari Asosiasi Produsen Mobil Eropa, kendaraan listrik masih merupakan bagian kecil dari total armada kendaraan di Uni Eropa, dengan hanya 1,8% kendaraan listrik murni di jalan saat ini.

Meskipun pemerintah memberikan insentif seperti pengurangan pajak, mobil listrik tetaplah minoritas di Uni Eropa, dengan kendaraan listrik dan plug-in hybrid hanya menyusun sekitar 3,9% dari total armada mobil. Dengan harga mobil baru yang terus meningkat, tidak mengherankan jika banyak orang Eropa memilih untuk tetap menggunakan kendaraan lamanya lebih lama. Usia rata-rata mobil di jalan raya Uni Eropa adalah 12,5 tahun, dengan perbedaan signifikan antara negara-negara, seperti Yunani dengan armada mobil tertua hingga Luksemburg dengan armada termuda.

Diperkirakan bahwa pada tahun 2023, terdapat lebih dari 248 juta mobil di Uni Eropa, meningkat 1,4% dari tahun sebelumnya. Italia merupakan salah satu negara dengan kepadatan mobil tertinggi, sementara Latvia memiliki kepadatan mobil terendah. Namun, pasar mobil listrik di Uni Eropa mengalami penurunan pada tahun 2024, dengan pangsa pasar EV turun menjadi 13,6%. Produsen mobil juga menghadapi tantangan dalam memenuhi target emisi yang semakin ketat, dengan risiko denda besar jika melebihi batas emisi yang ditetapkan.

Dari data yang dikeluarkan oleh Asosiasi Produsen Mobil Eropa (ACEA), terlihat bahwa transisi menuju mobil listrik masih merupakan tantangan besar bagi industri otomotif di Uni Eropa, dan pergeseran menuju kendaraan ramah lingkungan memerlukan upaya kolaboratif dari berbagai pihak.