Ahli epidemiologi dan pegiat media sosial, Tifauzia Tyassuma, atau yang lebih dikenal dengan nama Dokter Tifa, telah mengungkapkan kritiknya terhadap Presiden ke-7 Indonesia, Jokowi. Dokter Tifa menyoroti laporan dari OCCRP (Organized Crime and Corruption Reporting Project) yang menempatkan nama Jokowi dalam dugaan korupsi. Dalam pernyataannya melalui aplikasi X @DokterTifa pada 4 Januari 2025, Dokter Tifa menegaskan bahwa sikap Jokowi tampak berubah dan cenderung menghindari publik sejak laporan tersebut terungkap. Dokter Tifa menyindir bahwa Jokowi hanya berani muncul sebentar di depan pintu pagar, sejak adanya pemberitaan dari OCCRP. Pasca dinobatkan sebagai salah satu pejabat paling korup di dunia oleh OCCRP, tokoh publik dan pendukungnya berusaha membela Jokowi, termasuk Arief Poyuono (Gerindra), Irma Suryani (NasDem), Muhammad Romahurmuziy (PPP), dan Dedy Nur, Ketua Biro Ideologi dan Kaderisasi DPW PSI Bali. Selain Jokowi, lima pemimpin dunia lainnya juga masuk dalam nominasi yang sama, termasuk Presiden Kenya William Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina, dan pebisnis India Gautam Adani. Posisi pertama dalam nominasi tersebut dipegang oleh Presiden Suriah Bashar al-Assad yang sekarang berada di Rusia. OCCRP adalah organisasi jurnalisme investigasi internasional yang fokus pada isu korupsi dan kejahatan terorganisasi, dengan Tempo sebagai salah satu media yang berkolaborasi dengan OCCRP.
Kontroversi Jokowi: Tanggapan Dokter Tifa

Read Also
Recommendation for You

Pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti, mengungkapkan kebingungannya terkait kondisi penerbangan di Indonesia. Ia menyoroti banyaknya…

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) telah mengumumkan Hasil Akhir Seleksi (Kelulusan) Pasca Sanggah…

Anggota Komisi V DPR RI, Teguh Iswara Suardi, dari Daerah Pemilihan Sulawesi Selatan II, menyampaikan…

Ratusan dosen ASN dari berbagai daerah turun ke jalan di Jakarta, menyuarakan kegelisahan mereka terkait…

Wacana reshuffle kabinet terhadap menteri yang tidak bekerja sungguh-sungguh untuk kepentingan rakyat, seperti yang dilontarkan…