GP Ansor telah menyiagakan 8 juta anggota Banser untuk menjaga kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di seluruh Indonesia. Kebijakan ini telah menimbulkan berbagai tanggapan, termasuk dari Pengamat Kebijakan Publik, Gigin Praginanto, yang memberikan komentar tajam terkait hal tersebut.
Gigin Praginanto menyoroti tindakan GP Ansor dengan kritik pedas, menyebutnya sebagai “premanisme berjubah agama”. Sebelumnya, Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Addin Jauharudin, telah menegaskan bahwa pihaknya akan siaga 24 jam untuk menjaga kantor PBNU di Jakarta Pusat setelah kantor tersebut menjadi sasaran demonstrasi.
Addin menyatakan bahwa 8 juta anggota Banser telah diminta untuk bersiaga dalam menjaga keamanan PBNU dan menegaskan bahwa demonstrasi di kantor tersebut tidak diperbolehkan. Demonstrasi dilakukan oleh sekelompok massa yang menamakan diri Aliansi Santri Gus Dur, yang menuntut pengunduran diri Ketua Umum PBNU.
PBNU menduga bahwa aksi demonstrasi tersebut didalangi oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan menuduh bahwa massa demonstran digerakkan oleh sejumlah kader PKB.
