FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kebijakan terbaru pemerintah yang akan memberikan bantuan sosial (bansos) kepada korban judi online atau pemain judi online yang kalah berkali-kali dan tekor, telah mendapat kritik tajam dari berbagai pihak.
Salah satunya yang mengkritik adalah politisi yang juga pengacara, Jansen Sitindaon. Melalui akunnya di X, dia menilai bahwa harus ada ketegasan dalam memberantas judi online, bukan justru pemainnya.
“Kepada Satgas: Cobalah, sebagai contoh, bawa satu bandar judi online ke pengadilan. Agar terlihat serius. Jangan malah pemainnya. Dan juga, artis yang mempromosikannya pun harus turut serta. Terima kasih,” tulisnya, dikutip pada hari Jumat (14/6/2024).
Pegiat media sosial lainnya, @nasidaruratJogj, juga menyampaikan kritikan. Dia heran karena uang yang seharusnya bisa berputar di masyarakat Indonesia dan menggerakkan perekonomian, tiba-tiba menguap ke luar negeri melalui judi online.
“Bayangkan triliunan uang yang seharusnya dapat berputar di masyarakat, menggerakkan perekonomian, tapi tiba-tiba lenyap ke luar negeri seperti itu oleh orang-orang itu. Dan sekarang mereka ingin dibantu pula,” kritiknya.
“Hmmmm, bagaimana ya 🥸 saya yakin dan percaya bahwa pasti uang bantuan pemerintah akan digunakan untuk melanjutkan perjudian lagi… Misalnya, jika diberikan beras dan gula, kemungkinan akan dijual dan uangnya digunakan untuk judi, meskipun tidak seberapa 🌚,” balas warganet lainnya.
“Bolehkah judi online? Supaya saya juga bisa mendapatkan bansos,” celoteh lainnya.
Sebelumnya telah dilaporkan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, menyatakan bahwa pihaknya akan mengatasi dampak masyarakat yang menjadi korban judi online. Salah satunya adalah dengan memberikan bantuan sosial (bansos) karena ekonomi mereka hancur sehingga menjadi kelompok masyarakat miskin.
