FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Politisi senior, Andi Sinulingga menyebut Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai proyek yang terlambat dalam pemikiran. Hal ini dikemukakan sebagai tanggapan terhadap kebingungan pengusaha hotel.
Sekretaris Jenderal Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran meminta pemerintah untuk menjelaskan konsep pembangunan IKN di Kalimantan Timur.
“Andi Sinulingga menyatakan bahwa proyek ini terlambat dalam pemikiran,” demikian dikutip dari fajar.co.id pada hari Jumat (7/6/2024).
Andi Sinulingga melihat adanya keinginan pribadi yang dominan dalam proyek tersebut, jika dibandingkan dengan analisis kelayakan proyek.
“Ia lebih menekankan pada keinginan pribadi daripada analisis yang mendalam terhadap kelayakan proyek,” ujarnya.
Ia juga mengkritisi para pemimpin. Menurutnya, para pemimpin saat ini lebih fokus pada pujian yang mereka terima. Namun Andi Sinulingga tidak menyebut secara langsung siapa pemimpin yang dimaksud.
“Para pemimpin seakan hanya ingin diakui kehebatannya, fokusnya hanya pada diri sendiri dan keluarga,” katanya.
Sementara itu, PHRI meminta penjelasan mengenai alasan dibangunnya IKN. Mereka juga membandingkannya dengan Malaysia, di mana pusat pemerintahnya berada di Putrajaya. (Arya/Fajar)
