FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria menegaskan bahwa pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) telah menjadi bagian penting dari upaya penanganan komprehensif pemerintah dalam memberantas praktik judi online di Indonesia.
Menurutnya, teknologi AI mampu secara efektif membantu pemerintah dalam memetakan pola pergerakan dan operasional para bandar judi online. Hal ini diharapkan dapat membantu pemerintah dalam membatasi ruang gerak para pengembang aplikasi dari praktik yang dilarang di Indonesia.
“Saya kira untuk memudahkan dan mematahkan kemunculan judi-judi online yang makin canggih ini, maka kita memakai juga kecanggihan Artificial Intelligence ini untuk melakukan mapping terhadap keberadaan situs-situs judi online dan URL domain mereka, lalu bisa juga untuk pemetaan mana yang bisa dideteksi mana yang melakukan transaksi dan ke rekening mana segala macam begitu,” kata Nezar dalam siniar yang dilakukan bersama ANTARA di Kantor Wakil Menteri Kominfo, Jakarta Pusat, Kamis.
Pada praktiknya, Kementerian Kominfo telah memanfaatkan AI dalam sistemnya seperti AIS (mesin pengais konten negatif) dan sejauh ini telah membantu untuk mengurangi akses masyarakat ke situs judi online yang jumlahnya ratusan ribu di ruang digital.
Meski begitu, pemutusan akses serta pemblokiran tersebut tetap saja tak cukup karena pertumbuhan situs-situs judi online di ruang digital sangat masif.
Maka dari itu, pemanfaatan AI kini tak lagi sebatas mencari konten-konten judi online saja tapi juga digunakan oleh lembaga atau kementerian terkait untuk melakukan analisis transaksi hingga rekening tujuan sehingga transaksi haram tersebut dapat dicegah.
