portaldetik.info informasi berita umum, harian, terkini, dan terupdate
Berita  

Ferdinand Hutahaean: Vina Case and Alleged Teror at Attorney General’s Office Highlight a Corrupt and Flawed Legal System under Jokowi’s Administration

Ferdinand Hutahaean: Vina Case and Alleged Teror at Attorney General’s Office Highlight a Corrupt and Flawed Legal System under Jokowi’s Administration

Politikus PDIP Ferdinand Hutahean angkat bicara terkait kasus Vina dan dugaan teror Kejaksaan Agung yang terjadi belum lama ini.

Ferdinand menegaskan bahwa kedua kasus tersebut merupakan bukti kecil dari buruknya kondisi dunia hukum di era pemerintahan Jokowi.

“Bukti kecil bahwa dunia hukum era rezim Jokowi sangat buruk dan kotor,” ujar Ferdinand dalam keterangannya di aplikasi X @ferdinand_mpu (27/5/2024).

Ia menambahkan bahwa semua aspek kehidupan berbangsa telah rusak dan kerusakan ini ditutupi dengan aksi bagi-bagi bantuan sosial (bansos) dan sertifikat.

“Semua aspek kehidupan berbangsa rusak, yang kemudian ditutupi dengan bagi-bagi bansos dan sertifikat,” tukasnya.

Dengan blak-blakan, Ferdinand menyebut bahwa rakyat selama ini tertipu dengan aksi bagi-bagi bansos Jokowi.

“Rakyat kita tertipu dengan itu semua,” tandasnya.

Sebelumnya, Pegi alias Perong, tersangka dalam kasus pembunuhan Vina di Cirebon, menyatakan dirinya pasrah setelah ditangkap polisi di Kota Bandung, pada Selasa (21/5/2024).

Dalam kunjungan ibundanya, Kartini, Pegi menegaskan bahwa ia tidak melakukan apa yang dituduhkan kepadanya oleh polisi. Pegi merasa menjadi korban konspirasi pihak-pihak tertentu.

“Setelah mamah pulang, kali Pegi enggak ada umur, Pegi minta maaf sama mamah sama papah. Pegi biarin jadi tumbal orang penting, pejabat,” kata Kartini mengikuti gaya bicara anaknya saat hadir di Mapolda Jawa Barat, Kamis (23/5/2024).

Kartini menekankan, anaknya sampai bilang jika seandainya ditakdirkan harus menjalani hukuman mati, ia mati dalam keadaan syahid.

Exit mobile version