FAJAR.CO.ID, JAKARTA –Muhammad Said Didu mengeluarkan seruan untuk bertindak diam terkait kenaikan dramatis Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang baru-baru ini menjadi perbincangan hangat di masyarakat.
Melalui akun pribadinya, mantan Sekretaris Kementerian BUMN itu menegaskan bahwa sebagian mahasiswa hanya diam melihat perusakan bangsa.
“Diam saja. Biaya pendidikan UKT mahasiswa di hampir semua PT melonjak. Kita baiknya DIAM saja, karena pemerintah hanya DIAM dan selama ini juga mahasiswa hanya DIAM melihat perusakan bangsa dan negaranya serta DIAM dan MEMBISU terhadap penderitaan rakyat,” tulis Said Didu di akun pribadinya, @msaid_didu, Rabu (8/5/2024).
Tak ayal, cuitan Said Didu itupun menuai beragam reaksi warganet.
“Biarin aja om, kan maunya melanjutkan, ya sudah, konsekwensi ditanggung semdiri,” beber @5teV3n_Pe9eL.
“Setuju untuk apa lagi kita bersuara, kalau suara sudah tidak pernah di dengar. Biarkan mereka merasakan akibatnya,” jelas @Lilissalamah3.
Sebelumnya, eks Sekretaris BUMN itu juga menyoroti kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di Universitas Jenderal Soedirman. Yang diketahui rata-rata naik 100 persen.
Didu membandingkannya dengan anggaran pendidikan secara nasional. Dimana sejak 2014 sampai 2024 meningkat hampir dua kali lipat.
“Aneh, UKT naik padahal anggaran pendidikan thn 2014 – 2024 hampir naik 2 kali lipat,” ungkapnya dikutip fajar.co.id dari unggahannya di X, Kamis (2/5/2024).
Said Didu bahkan membeberkan jumlah kenaikannya.
“Anggaran pendidikan 2014 sekitar Rp 340 triliun, naik menjadi sekitar Rp660 trilyun tahun 2024,” bebernya.