portaldetik.info informasi berita umum, harian, terkini, dan terupdate

Setelah 75 Tahun Lebih Merdeka, Kita Belum Sejahtera

Prabowo Subianto menyebutkan bahwa Indonesia mengalami Paradoks Indonesia. Meskipun kaya akan sumber daya alam dan manusia, sebagian besar rakyat masih hidup dalam kemiskinan. Dalam 30 tahun terakhir, ekonomi Indonesia tidak berkembang secara signifikan jika dibandingkan dengan negara lain seperti Tiongkok dan Singapura. Tiongkok, sebagai contoh, berhasil tumbuh pesat karena mengimplementasikan prinsip state capitalism, di mana seluruh cabang produksi penting dan sumber daya alam dikelola oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Namun, di Indonesia, pengelolaan ekonomi belum sesuai dengan amanat sistim ekonomi negara di Pasal 33 UUD 1945. Prabowo juga menyoroti bahwa ekonomi di Indonesia saat ini dikuasai oleh segelintir orang kaya, yang juga disebut sebagai para oligark. Hal ini menjadikan ekonomi diatur oleh beberapa orang super kaya, bukan oleh negara. Masalah kepemimpinan, kebijakan politik yang tepat, serta pengelolaan kekayaan negara adalah hal penting yang perlu diperhatikan.

Prabowo mengajak untuk tidak menerima cap sebagai bangsa pengalah. Kekayaan negara harus dikelola dengan baik melalui keputusan politik yang tepat agar rakyat Indonesia bisa hidup sejahtera. Ia optimistis bahwa Indonesia bisa keluar dari Paradoks Indonesia jika keputusan politik yang tepat diambil. Mendapatkan pertumbuhan ekonomi dua digit dianggap penting sebagai langkah keluar dari perangkap negara menengah. Artinya, pertumbuhan ekonomi di atas 10% selama 10 tahun berturut-turut sangat diperlukan agar Indonesia bisa keluar dari middle income trap.

Source link

Exit mobile version