FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Menjelang libur perayaan Natal dan Tahun Baru 2024 (Nataru), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menyiapkan langkah kesiapsiagaan dan antisipasi untuk mengurangi dampak jika terjadi bencana. Langkah ini merupakan upaya pemerintah untuk melindungi masyarakat Indonesia di momen Nataru.
BNPB telah melakukan sejumlah antisipasi agar penyelenggaraan libur Nataru dapat berjalan lancar.
Hal tersebut disampaikan oleh Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Fajar Setyawan dalam konferensi pers daring bertajuk “Prediksi Cuaca dan Antisipasi Bencana Jelang Nataru” yang diselenggarakan pada Jumat (22/12/2023).
Khusus menghadapi Natal 2023 dan Tahun Baru 2024, dipimpin oleh Kepala BNPB Suharyanto, telah digelar rapat koordinasi yang dihadiri oleh seluruh kepala pelaksana BPBD di 34 provinsi.
“Fajar Setyawan mengatakan, “Seluruh provinsi harus sudah melaksanakan mitigasi dan kesiapan menyongsong Nataru yang dihadapkan dengan potensi bencana yang mungkin terjadi di daerah masing-masing.”
Menjelang beralihnya musim kemarau menuju musim penghujan, terdapat potensi bencana seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, gelombang tinggi atau pasang, dan banjir rob.
“Potensi ini yang paling mungkin terjadi. Sudah dialami di beberapa daerah seperti sebagian daerah di Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah, yang sebagian daerahnya sudah terjadi banjir,” jelas Fajar Setyawan.
Wilayah yang diprediksi mengalami hujan dengan kategori tinggi (>150 mm/dasarian) meliputi sebagian Aceh bagian barat, sebagian Riau bagian barat, sebagian Kalimantan Barat bagian utara, sebagian Sulsel bagian selatan, dan sebagian Papua bagian tengah.
