Pegiat Media Sosial (Medsos) Jhon Sitorus, blak-blakan mengenai peristiwa 212 yang kembali diperingati pada 2 Desember 2023.
Sebuah pernyataan kontroversial datang dari seorang pengguna aplikasi X bernama Jhon, yang menyebut peringatan 212 FPUI sebagai “hari Ahok.”
Dalam keterangannya yang diunggah di platform tersebut, Jhon mengungkapkan pandangannya terkait peristiwa 2 Desember.
“Selamat hari Ahok. Buat gue, 212 (2 Desember) sudah lama saya deklarasikan sebagai hari Ahok,” ujar Jhon dalam keterangannya (2/12/2023).
Menurut Jhon, oleh karena seorang Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, terjadi gerakan 212 secara berjilid-jilid.
“Karena seorang Ahoklah, gerakan berjilid-jilid hingga 212 menjadi populer saat ini,” ucapnya.
“Hanya butuh seorang Ahok untuk mengumpulkan massa yang begitu besar dalam sejarah Indonesia,” Jhon menuturkan.
Pernyataan tersebut langsung menciptakan pro dan kontra di kalangan pengguna media sosial.
Sebagian menilai pernyataan Jhon sebagai sorotan dari Jhon terhadap peran Ahok yang memicu lahirnya sejarah pergerakan.
Sementara yang lain juga merasa pernyataan itu kontroversial mengingat peristiwa yang berkaitan dengan 212 Front Pembela Islam (FPI).
Sebagai informasi, peringatan 212 FPUI (Fron Pembela Islam) mengingatkan pada aksi besar-besaran yang terjadi pada 2 Desember 2016 di Jakarta.
Aksi tersebut awalnya dipicu oleh protes terhadap Gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama, yang lebih dikenal sebagai Ahok, terkait dugaan penistaan agama.
