Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Surabaya, Agil Akbar, telah diberhentikan dari jabatannya karena diduga menerima suap.
Agil Akbar secara resmi dicopot dari jabatannya setelah terbukti melanggar kode etik dalam kasus transaksi uang saat proses seleksi anggota Panwaslu Kecamatan Sukolilo.
Lukman Simandjuntak, seorang pegiat media sosial, sebelumnya telah mengungkit perilaku Agil Akbar ketika Anies Baswedan mengunjungi salah satu masjid di Surabaya. Meskipun Anies Baswedan hanya mengunjungi Masjid Al-Akbar, Surabaya untuk salat Jumat, tetapi tindakan tersebut dianggap sebagai kegiatan kampanye politik.
Agil dilaporkan atas dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) dalam perkara Nomor 112-PKE-DKPP/IX/2023. Putusan perkara telah dibacakan di Ruang Sidang Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Jakarta Pusat, pada Jumat, 17 November 2023.
Meskipun Agil sendiri tidak terbukti menerima uang, DKPP tetap menilai bahwa Agil telah melakukan pembiaran yang memungkinkan terjadinya transaksi uang tersebut. (Arya/Fajar)
