Kementerian Sosial (Kemensos) sedang melakukan pengkajian ulang terhadap 18,8 juta keluarga miskin yang merupakan calon penerima bantuan langsung tunai (BLT) untuk mengantisipasi dampak El Nino. Hal ini dilakukan agar program bantuan tersebut tepat sasaran.
Pengkajian ulang terhadap daftar penerima BLT ini dilakukan setelah Menteri Sosial Tri Rismaharini menerima masukan dari rapat bersama Anggota Komisi VIII DPR RI di Jakarta pada hari Selasa.
Risma mengatakan bahwa daftar penerima pertama kali terdiri dari 18,8 juta keluarga. Namun, ia akan berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan untuk mengkonfirmasi jumlah penerima yang final.
18,8 juta calon penerima bantuan tersebut merupakan kelompok masyarakat miskin dan rentan yang terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Menurut usulan, setiap calon penerima akan diberikan dana tunai sebesar Rp200 ribu per bulan pada November-Desember 2023. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya beli mereka yang terdampak fenomena El Nino yang telah menyebabkan kekeringan ekstrem di Indonesia sepanjang tahun ini.
Namun, Komisi VIII DPR RI memberikan masukan untuk mempertimbangkan kembali apakah hanya masyarakat yang tergolong miskin atau rentan yang terdampak El Nino. Pasalnya, perubahan iklim yang ekstrem juga berdampak pada keluarga berpenghasilan menengah, bahkan mengakibatkan mereka kehilangan mata pencaharian.
“Maka dari itu, kami belum dapat memastikan secara pasti terkait bantuan tunai El Nino ini,” kata Menteri Risma.
