portaldetik.info informasi berita umum, harian, terkini, dan terupdate
Berita  

Diretasnya Situs Kemhan Tidak Menyebabkan Bocornya Data Sensitif, Menurut Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI memastikan tidak ada data sensitif atau dokumen-dokumen rahasia yang bocor dari peretasan terhadap laman resmi Kemhan RI.

Kepala Biro Hubungan Masyarakat Sekretariat Jenderal Kemhan RI Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha menyampaikan bahwa laman resmi Kemhan hanya memuat data-data yang sifatnya biasa dan terbuka untuk publik.

“Website Kemhan digunakan untuk pendaftaran komcad (komponen cadangan), siaran pers, PPID, dokumen-dokumen (softcopy) Majalah Wira, Jakuhamneg (Kebijakan Umum Pertahanan Negara),” kata Edwin saat ditemui di kantor pusatnya, Jakarta, Kamis.

Dia menyatakan bahwa tidak ada dokumen rahasia atau data sensitif yang tersimpan di laman resmi Kemhan, karena data-data tersebut memiliki sistem tersendiri.

Dia juga mengatakan bahwa pihak internal Kemhan bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) masih dalam proses melakukan pengecekan sistem secara keseluruhan (overall checking). Pemeriksaan menyeluruh tersebut diperkirakan akan selesai dalam 1-2 hari.

Peretas dengan nama “Two2” mengklaim telah meretas laman resmi Kemhan, “kemhan.go.id” dan berhasil mengakses bagian dashboard laman tersebut.

Di laman BreachForums, yang merupakan tempat untuk jual beli hasil peretasan, Two2 membagikan beberapa tangkapan layar dari dashboard laman resmi Kemhan.

Peretas tersebut menyebutkan bahwa ada data sebesar 1,64 Terabyte (TB) dari kapasitas 2 TB di laman tersebut. Informasi mengenai peretasan ini tersebar di media sosial pada Rabu (1/11).

Ketua Lembaga Riset Keamanan Siber (CISSRec) Pratama Persadha dalam analisisnya menilai peretasan terhadap laman resmi Kemhan merupakan serangan malware “Stealer”.