portaldetik.info informasi berita umum, harian, terkini, dan terupdate
Berita  

Amran, Menteri Pertanian Menutup Pabrik Racun Tikus Miliknya: Jadi Tolong Jangan Menuduh Sana-sini!

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, seorang pengusaha, mengumumkan bahwa ia telah menutup pabrik racun tikus miliknya sejak ditunjuk sebagai Mentan pada tanggal 25 Oktober lalu. Amran ingin menghindari konflik kepentingan, proyek titip, korupsi, kolusi, dan nepotisme di kementerian yang dipimpinnya.

Penutupan pabrik racun tikus ini terkait erat dengan sektor pertanian. Oleh karena itu, Amran memilih untuk menutupnya guna menghindari konflik kepentingan. Amran menyatakan, “Perusahaan yang terkait dengan bidang pertanian telah saya tutup, termasuk pabrik racun tikus. Namun, yang lainnya tidak perlu ditutup karena tidak ada hubungannya dengan pertanian.”

Bukan hanya saat ini, dalam periode pertamanya sebagai Menteri Pertanian dari tahun 2014 hingga 2019, Amran juga tidak mau berkompromi dengan korupsi dan konflik kepentingan. Ia menjelaskan, “Apakah saya pernah terlibat dalam hal ini? Apakah saya pernah menitipkan proyek? Tidak ada kompromi. Intinya, saya tidak memiliki konflik kepentingan. Jadi, jangan melakukan fitnah.”

Amran menyebutkan bahwa selama 5 tahun menjabat sebagai menteri, kekayaannya justru berkurang hingga Rp 50 miliar. Berdasarkan laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) yang diajukan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), jumlah harta kekayaan Amran Sulaiman per 31 Desember 2018 tercatat sebesar Rp 274.902.380.449, dengan utang sebesar Rp 309.380.449.

Jumlah harta kekayaan Andi Amran Sulaiman kemudian berkurang selama menjabat sebagai menteri dalam Kabinet Jokowi-JK periode 2014-2019. Hal ini terlihat dari laporan harta kekayaan yang diajukan ke KPK pada 5 November 2014, atau tahun pertama menjadi Menteri Pertanian. Pada saat itu, Amran Sulaiman memiliki harta kekayaan sebesar Rp 325.269.766.352, mengalami penurunan sekitar Rp 50.367.385.903.