Menteri Keuangan Sri Mulyani mengumumkan bahwa hingga September 2023, penerimaan pajak telah mencapai Rp1.387,78 triliun, atau 80,78 persen dari target yang ditetapkan pemerintah.
“Dalam bulan September, pengumpulan pajak sangat baik,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa edisi Oktober 2023 yang diselenggarakan secara daring di Jakarta, dan dikutip pada Kamis.
Total penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) non-migas mencapai Rp771,7 triliun atau 88,34 persen dari target, melampaui angka tahun lalu sebesar 6,69 persen.
Sedangkan penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) terkumpul sebesar Rp536,7 triliun atau 72,74 persen, dengan pertumbuhan sebesar 6,39 persen dari tahun 2022.
Selain itu, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) mencapai Rp24,9 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 22,5 persen. Sementara itu, penerimaan PPh Migas mengalami penurunan sebesar 12,66 persen dibandingkan tahun lalu, menjadi Rp54,31 triliun.
“Jika kita melihat pertumbahan dari Januari hingga September, total pertumbuhan pajak kita mencapai 5,9 persen. Tahun lalu, pertumbuhannya sangat tinggi, yaitu 54,2 persen. Jadi, sampai dengan September tahun ini, pertumbuhan masih positif, dan ini merupakan hal yang patut disyukuri karena meskipun ada koreksi setelah peningkatan yang sangat tinggi tahun lalu, namun penerimaan pajak kita hingga September masih cukup baik,” ungkap Sri Mulyani.
Ia juga menyatakan bahwa penerimaan pajak akan mengalami normalisasi dan pertumbuhan akan melambat. Namun, hingga akhir tahun ini, penerimaan pajak diperkirakan akan tetap berada pada jalur yang ditargetkan. (antara)
